Zainal Asikin/Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG - Polresta Bandarlampung menggelar pelatihan sidik jari (daktiloskopi) untuk para personil kepolisian jajaran Polsekta, Sabtu (4/6/2016). Pelatihan sidik jari tersebut, untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan serta profesionalis bagi para personel untuk pengungkapan suatu kasus.
Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, dilakukannya pelatihan sidik jari ini, tidak lain untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan anggota di setiap jajaran Polsekta dalam melaksanakan tugas di lapangan.
"Di pelatihan ini mereka dibekali keterampilan cara pengambilan sidik jari yang tepat, akurat dan cepat,"kata Dery saat ditemui diruangannya, Sabtu (4/6/2016).
Dikatakannya, dengan adanya pelatihan sidik jari ini, diharapkan para personil akan lebih mampu lagi dan mahir dalam melaksanakan tugas di lapangan kedepan. Karena pengambilan sidik jari di tempat kejadian perkara (TKP), merupakan gerbang awal kepolisian dalam pengungkapan suatu kasus.
"Kegiatan ini tidak hanya dilakukan kali ini saja, akan dilakukan secara kontinew dan berkesinambungan dan menjadi agenda rutin Poresta Bandarlampung. Karena kedepannya, perlu adanya regenerasi untuk meningkatkan kemampuan dari masing-masing personil,"ujarnya.
Menurutnya, para personel yang mampu dan berhasil lulus dalam pelatihan sidik jari, diberikan sertifikat penghargaan.
Dari masing-masing Polsekta yang mengikuti pelatihan sidik jari, kata alumnus Akademi Kepolisian tahun 2001 ini, diambil tiga orang anggota untuk mengikuti pelatihan tersebut. Dari 35 anggota yang mengikuti pelatiahan sidik jari, ada 20 anggota yang dinyatakan lulus.
"20 anggota yang dinyatakan lulus ini, bisa mengambil langsung sidik jari di TKP untuk pengungkapan suatu kasus. Harapannya, akan lebih trampil lagi, mahir dan profesional dalam melaksanakan tugas di lapangan nantinya,"ungkapnya.
Polresta Bandarlampung Gelar Pelatihan Sidik Jari bagi Petugas Polsek
By Arrum Hamdan
![]() |
Ketua Umum DPP Lampung Sai, Sjachroedin Z,P., dalam bakti sosial di Lapangan Saburai Bandarlampung, Jumat sore (3/6). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com—Menjelang bulan suci Ramadan 1437 H, sebanyaka 750 paket sembako dibagikan ormas Lampung Sai kepada masyarakat kurang mampu di Lapangan Saburai, Bandarlampung, Jumat (3/6).
Acara bakti sosial ini berlangsung tertib dan lancar dengan pembian 10 paket sembako secara simbolis oleh Ketua Umum DPP Lampung Sai, Sjahroedin Z.P.
Sjahroedin Z.P mengatakan kegiatan bakti sosial sudah sering dilakukan Lampung Sai karena organisasi ini sejak awal pendiriannya memang dimaksudkan untuk kegiatan sosial dan membantu masyarakat.
“Lampung Sai dididikan oleh mantan Menteri Agama, Bapak Alamsyah Ratu Prawiranegara pada 48 tahun lalu. Lampung Sai merupakan sesuatu organisasi kemasyarakatan, bukan organisasi politik. Kita bersatu untuk membantu kepada saudara - saudara kita dalam rangka bulan puasa Ramadan," kata mantan Gubernur Lampung itu.
Sjachroedin mengatakan, bakti sosial yang digelar kalau juga melibatkan organisasi mitra. Antara lain dengan Majelis Penyimbang Adat Lampung ( MPAL), Forum komunikasi Masyarakat Lampung (Fokmal), VW Club Lampung, dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lampung.
Selain menggelar acara bakti sosial, Lampung Sai juga menggelar pawai budaya, ritual budaya Bulangikhan, cangget bakha.Dengan mengangkat tema ; melestarikan nilai luhur budaya dalam rangka membentuk karakter generasi muda dan membangun pariwisata.
Hadir dalam acara pembagian Sembako dan pawai budaya Ketua umum DPP Lampung Sai dan Ketua MPAL Sjahroedin ZP, panitia pelaksana Sutan Sjahrir S.Oe, Danrem Garuda Hitam Kolonel Inf Joko P Putranto, dan Wakil Walikota Bandarlampung Yusuf Kohar.
Mas Alina Arifin
Bakti Sosial Lampung Sai, Sjachroedin Z.P. Pimpin Pembagian 750 Paket Sembako
By Arrum Hamdan
Kedatangan komisioner KPU RI itu disambut prosesi adat pantun bersahut yang ditampilkan oleh staf di lingkungan KPU Kota Bandarlampung. Fery mendapat kehormatan untuk memotong kain putih penghalang sebagai simbol adat bagi tamu untuk masuk ke dalam rumah.
Dalam sambutannya Fery mengatakan pendirian Rumah Pintar Pemilu di Kota Bandarlampung merupakan salah satu program strategis nasional KPU RI.Menurut Fery, eksistensi Rumah Pintar Pemilu adalah bukti komitmen lembaga KPU untuk meningkatkan kualitas pemilih sebagai aktor utama dalam demokrasi.
“Tidak ada pemilu tanpa pemilih dan tidak akan pernah hadir pemilu berkualitas tanpa pemilih yang cerdas.” ungkapnya.
Lebih lanjut Feri menegaskan membangun dan menumbuhkan pemilih yang cerdas, mandiri, dan rasional membutuhkan penanganan yang sistematis, komprehenship dan berkelanjutan.
Pendidikan pemilih bukan saja menjadi tanggungjawab partai politik, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh lembaga pemerintahan.
“Meskipun tugas mendidik pemilih diatur dalam undang-undang menjadi tugas partai politik, namun KPU sebagai penyelenggara Pemilu secara inherent juga memiliki tanggungjawab tersebut. Rumah Pintar Pemilu hadir untuk mendekatkan pemilih dengan institusi yang dapat memfasilitasi mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan di bidang kepemiluan dan demokrasi,“ paparnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Walikota Bandar Lampung Muhammad Yusuf Kohar dalam sambutannya mengapresiasi upaya KPU Bandar Lampung untuk mendirikan Rumah Demokrasi.
“Keberadaan Rumah Demokrasi menjadi wadah mendapatkan informasi dan pusat pendidikan mengenai Pemilu, dan kami merasa bangga dengan KPU Bandar Lampung. Harapan kami dari tahun ke tahun penyelenggaran Pemilu akan lebih baik lagi,” katanya.
Dalam kesempatan itu juga Yusuf Kohar melontarkan testimoni bahwa selama pelaksanaan Pilkada tahun 2015 lalu, KPU Kota Bandarlampung telah menunjukkan independensi dan integritas.
"Kita semua berharap agar KPU Kota Bandarlampung tetap menjaga independensi dan profesionalismenya dalam menyelengarakan pemilu agar fungsi demokrasi berjalan baik. Kita semua berteman. Namun dalam pelaksanaan Pilkada yang lalu, KPU Kota Bandar Lampung tetap menunjukkan independensi dan integritasnya. Pemerintah Kota Bandarlampung akan mendukung kegiatan Rumah Demokrasi ini,” katanya.
Acara peresmian Rumah Demokrasi diwarnai dengan simulasi pemungutan suara. Fery Kurnia Rizkiyansyah, Wakil Walikota Yusuf Kohar, dan pengurus partai politik berkesempatan untuk menjadi pemeran dalam simulasi tersebut.
Puncaknya, KPU Kota Bandarlampung menampilkan prosesi adat Warahan Demokrasi yang ditampilkan dalam suasana adar Lampung Pesisir.
rl
Fery Kurnia Resmikan Rumah Demokrasi di KPU Bandarlampung
By Arrum Hamdan
Zainal Asikin/teraslampung.com
BANDARLAMPUNG - Dua pekan digelarnya Operasi Sikat Krakatau (13 hingga 27 Mei 2016) dengan target sasaran pelaku kejahatan pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Polresta Bandarlampung dan jajaran berhasil mengungkap 37 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, paling banyak diungkap adalah pelaku pencurian kendaraan bermotor.
Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho mengatakan, selama dua pekan di gelarnya Operasi Sikat Krakatau 2016, kasus yang paling banyak diungkap adalah kasus curanmor sebanyak 19 kasus dengan 18 tersangka.
"Akhir-akhir ini kasus yang meningkat kasus curanmor, karena kasus ini paling banyak terjadi dan menjadi perhatian khusus dalam operasi di wilayah hukum Polresta Bandarlampung"kata Hari saat gelar ekspos di Mapolresta Bandarlampung, Rabu (1/6/2016).
Dikatakannya, untuk kasus lainnya yang diungkap, kasus pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 10 kasus dengan 12 tersangka, pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 7 kasus dengan 6 tersangka dan penganiayaan berat (anirat) sebanyak satu kasus.
Dari pengungkapan tersebut, kata Hari, disita sejumlah barang bukti berupa 11 unit sepeda motor, satu unit mobil, tiga pucuk senjata api rakitan (senpira), 12 bilah senjata tajam (sajam), lima unit telepon genggam, tiga unit laptop, sangkar burung dan uang tunai ratusan ribu rupiah hasil dari kejahatan para tersangka.
"Sebagaimana instruksi Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin dan laporan-laporan dari warga melalui pesan singkat (SMS) ke nomor saya serta banyaknya pengaduan dari masyarakat terkait curanmor,"jelasnya.
Menurutnya, dari beberapa kasus yang diungkap dalam Operasi Sikat tersebut, tersangka yang ditangkap sudah menjadi Target Operasi (TO) pihaknya seperti residivis, DPO, dan kasus yang menjadi sorotan publik.
Selain tersangka yang memang sudah menjadi target operasi (TO), ada juga tersangka non Target Operasi.
"Tujuan digelarnya Operasi Sikat ini, bukan hanya mengungkap pelaku kejahatan saja. Yakni untuk memberikan situasi aman dan kondusif di Kota Bandar Lampung,"ungkapnya.
![]() |
Para tersangka yang ditahan selama Operai Sikat Krakatau Polresta Bandarlampung awal Meai hingga akhir Mei 2016 |
Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho mengatakan, selama dua pekan di gelarnya Operasi Sikat Krakatau 2016, kasus yang paling banyak diungkap adalah kasus curanmor sebanyak 19 kasus dengan 18 tersangka.
"Akhir-akhir ini kasus yang meningkat kasus curanmor, karena kasus ini paling banyak terjadi dan menjadi perhatian khusus dalam operasi di wilayah hukum Polresta Bandarlampung"kata Hari saat gelar ekspos di Mapolresta Bandarlampung, Rabu (1/6/2016).
Dikatakannya, untuk kasus lainnya yang diungkap, kasus pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 10 kasus dengan 12 tersangka, pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 7 kasus dengan 6 tersangka dan penganiayaan berat (anirat) sebanyak satu kasus.
Dari pengungkapan tersebut, kata Hari, disita sejumlah barang bukti berupa 11 unit sepeda motor, satu unit mobil, tiga pucuk senjata api rakitan (senpira), 12 bilah senjata tajam (sajam), lima unit telepon genggam, tiga unit laptop, sangkar burung dan uang tunai ratusan ribu rupiah hasil dari kejahatan para tersangka.
"Sebagaimana instruksi Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin dan laporan-laporan dari warga melalui pesan singkat (SMS) ke nomor saya serta banyaknya pengaduan dari masyarakat terkait curanmor,"jelasnya.
![]() |
Kapolresta Bandarlampung Kombes Hari Nugroho (paling kanan) melihat barang bukti hasil Operasi Sikat Krakatau. |
Selain tersangka yang memang sudah menjadi target operasi (TO), ada juga tersangka non Target Operasi.
"Tujuan digelarnya Operasi Sikat ini, bukan hanya mengungkap pelaku kejahatan saja. Yakni untuk memberikan situasi aman dan kondusif di Kota Bandar Lampung,"ungkapnya.
Operasi Sikat Krakatau, Polresta Bandarlampung Ungkap 37 Kasus Curat, Curas, dan Curanmor
By Arrum Hamdan
Dua perhelatan itu digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-334 Kota Bandarlampung.
Acara pamungkas pesta tahunan itu juga dimeriahkan pesta kembang api dan penampilan grup Band Radja. Ribuan warga Bandarlamung terlihat antusias meyaksikan acara tersebut.
Dalam sambutannya Walikota Bandarlampung, Herman HN berharap dirinya beserta jajaran Pemkot Bandarlampung bisa bekerja lebih keras dan lebih baik baik lagi sehingga masyarakat Bandarlampung makin sejahtera.
membangun untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kami akan membalas 86,6 persen suara dari masyarakat kota Bandarlampung pada Pilkada lalu dengan bekerja lebih baik lagi. Saya bersama Pak Yusuf Kohar akan membangun kota Bandarlampung untuk kepentingan masyarakat agar menjadi lebih baik lagi," kata Herman.
TL-004/RM
Pukulan Drum Herman HN dan Ike Edwin Tandai Penutupan Begawi dan "Bandarlampung Expo 2016"
By Arrum Hamdan
![]() |
Pelantikan Paku Banten Kota Bandarlampung 2016-2021, Munggu (29/5). Foto: setialampung.com |
Ketua Paku Banten Kota Bandrlampung, Tubagus Sudrajat, dalam sambutannya mengatakan pengurus Paku Banten ke depan diminta untuk tetap bekerjasama, saling mengisi dan saling mengingatkan.
“Paku Banten tetap solid dan tidak ada perpecahan,” kata Tubagus Sudrajat.
Wakil ketua dewan pembina Paku Banten Taufik Rahman mengatakan, sampai saat ini pengurus Paku Banten selalu mendukung program pemerintah dan senantiasa selalu menciptakan suasana yang kondusif,
“Sebagai organisasi massa yang didalamnya terdapat alim ulama, pengusaha, maka sepatutnya Paku Banten melakukan pembenahan struktur dan manajemen yang baik. Serta menjalin silaturahmi secara vertikal dan horizontal,” katanya.
Media Sindikasi/Beni Setiawan/setialampung.com
Pengurus Paku Banten Bandarlampung 2016-2021 Dilantik
By Arrum Hamdan
![]() |
Juara Muli Dan Mekhanai Bandar Lampung 2016 : Prasetya Wibisono dan Ferriska Anggrelita. (Foto: Imkobal) |
Netizen seolah memosisikan Ferriska dan Prasetyo sebagai orang yang sangat bersalah. Intinya, netizen dan publik di Lampung menilai seharusnya Muli-Mekhanai yang menjadi jawara dalam adu kecantikan dan kegantengan itu juga bisa menyanyikan lagu berbahasa Lampung. Logikanya: mereka hasil pemilihan bujang-gadis layaknya Abang-None di Jakarta, Mas dan Mbak di Jawa Tengah, Koko-Cici (masyarakat Tionghoa), Jaka dan Dara (Sumut), Uni dan Uda (Sumbar), Bujang dan Gadis (Sumsel, Jambi, Bengkulu), Kang dan Nong (Tangerang, Serang), Mojang dan Jajaka (Bandung, Bogor),Cak dan Ning (Surabaya), dan sejenisnya.
Publik paham bahwa pemilihan Muli-Mekhanai dan sejenisnya itu bukan semata-mata pemilihan gadis dan perjaka paling cantik dan ganteng plus pintar. Di balik kontes itu ada niat luhur untuk memajukan seni-budaya-pariwisata lokal. Jika beruntung, para jawara itu nantinya akan mewakili daerahnya ke ajang serupa dengan jenjang lebih tinggi dan lebih bergengsi.
Publik pun sebenarnya juga mafhum bahwa ajang serupa itu sangat penting membangun regenerasi orang-orang muda yang 'melek' terhadap seni-budaya dan potensi wisata daerahnya sendiri. Sebab itu, harapan bagi calon terpilih kerap terlalu tinggi. Misalnya, harapan agar Muli-Mekhanai terpilih adalah sosok anak muda cantik dan tampan yang benar-benar menggambarkan pemudi-pemuda ideal Lampung. Ideal artinya selain cantik dan ganteng mereka juga pintar, visioner, paham nilai-nilai budaya Lampung, dan sebagainya.
Dalam konteks ini, bisa menyanyikan lagu Lampung adalah bentuk konkret dari paham nilai-nilai budaya Lampung. Warga Kota Bandarlampung (dan Lampung) pada umumnya boleh saja tidak bisa menyanyikan lagu berbahasa Lampung. Namun, memang, menjadi agak aneh jika Muli dan Mekhanai yang notabenenya akan menjadi duta wisata Bandarlampung tidak bisa menyanyikan lagu Lampung. Sebenarnya 2-3 lagu Lampung tidak apa-apa.Yang penting bisa dan paham maknanya.
Apakah Ferriska Anggrelita dan Prasetya Wibisono bersalah dan layak di-bully? Pertanyaan sederhana ini tidak bisa dijawab dengan mudah. Sebab, dampak ikutannya bisa sangat panjang atau bisa menyebabkan anak pinak pertanyaan lain. Misalnya: apakah Muli-Mekhanai terdahulu dulu itu semuanya bisa menyanyikan lagu Lampung? Apakah proses penjurian dilakukan secara adil? Apakah Dinas Pariwisata hanya mementingkan proyek ketimbang proses dan hasil yang bagus? Apakah 'paham budaya Lampung' dan 'bisa menyanyikan lagu Lampung' juga menjadi kriteria penilaian? Dan sebagainya.
Pada titik inilah kita mestinya sedikit bijak juga. Jangan-jangan Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung tidak menempatkan keterampilan berbahasa atau menyanyi Lampung sebagai unsur penilaian. Jangan-jangan peserta Muli-Mekhanai yang penting cantik, ganteng, pintar. Kalau itu kriterianya, maka Ferriska dan Prasetya tidak salah. Yang salah adalah sistem yang membuat Muli-Mekhanai sekadar ajang selebrasi tahunan dengan hitung-hitungan nilai proyek, tidak transparan, dan sekadar menjalankan ritus.
Oyos Saroso H.N.
SIMAK: Tidak Bisa Menyanyikan Lagu Lampung, Muli Mekhanai Bandarlampung 2016 Dinilai Gagal
Mengapa Muli-Mekhanai Kota Bandarlampung Harus Di-"bully"?
By Arrum Hamdan
![]() |
Juara Muli Dan Mekhanai Bandar Lampung 2016 : Prasetya Wibisono dan Ferriska Anggrelita. (Foto: Imkobal) |
Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bandarlampung, Dodie Ir, menyatakan keprihatinan atas insiden yang memalukan itu.
"Sharusnya para juara Muli Mekhani Kota Bandarlampung yang notabenenya merupakan bujang dan gadis terpilih, paham tentang nilai-nilai budaya Lampung. Termasuk bisa menyanyikan lagu Lampung," kata Dodie, dalam rilis yang dikirim ke Teraslampung.com, Sabtu (28/5).
Dodie menyesalkan para juri dan panitia Lomba Muli Mekhanai Bandarlampung 2016 tidak jeli dalam melakukan penilaian sehingga kemungkinan besar tidak menyertakan keterampilan kearifan lokal Lampung ke dalam kriteria penilaian. Menrut Dodie, semestinya juri dan panitia menempatkan porsi materi kearifan lokal baik terkait adat, budaya, dan bahasa lebih besar dibanding porsi umum lainnya.
BACA: Mengapa Muli-Mekhanai Kota Bandarlampung Harus Di-"bully"?
"Ini harusnya menjadi kritik keras kepada dinas pariwisata Kota Bandarlampung. Anak muda lampung tentu banyak yang jago bahasa Inggris, dan itu bukan hal aneh karena memang kualitas dan mutu pendidikan kita menuntut seperti itu. Namun, ketika generasi muda Lampung gandrung dengan kearifan lokal, baik itu berbahasa Lampung atau hanya menyanyikan lagu daerah maka hal itulah yang patut diapresiasi dan mendapat acungan jempol," kata Dodie.
Dodie mengatakan, pemuda haruslah memberikan penghargaan yang tinggi terhadap nilai-nilai luhur budaya dan adat istiadatnya snediri.
"Cinta daerah bukanlah hal yang menutup pintu diri untuk ikut menerima budaya luar yang positif. Pada akhirnya, kesadaran individual tentang kearifan lokal lah yang akan menghimpun kesadaran kolektif kita untuk terus melestarikan adat dan budaya lampung. Dan itu adalah sebuah keniscayaan bagi semua generasi muda," katanya.
Kegagalan Muli Mekhanai Bandarlampung terungkap beberapa waktu lalu saat dalam acara pawai adat budaya Kota Bandarlampung yang dihadiri Walikota Herman HN. Insiden yang menampar wajah Dinas Pariwisata Bandarlampung itu itu berawal saat Walikota Bandarlampung Herman HN meminta agar para juara Muli Mekhanai Bandarlampung menyanyikan lagu Lampung.
Permintaan orang nomor satu di Kota Bandarlampung itu ternyata tidak bisa dipenuhi para juara ajang bergengsi 'bujang dan gadis' terganteng dan tecantik di Bandarlampung. Mereka ternyata tidak bisa menyanyikan lagu Lampung.
Hal itu tidak saja membuat Walikota Bandarlampung Herman HN geram, tetapi menyulut kekecewaan publik. Berita tentang Muli Mekhanai Kota Bandarlampung 2016 tidak bisa menyanyikan lagu Lampung pun tersebar luar. Bahkan menjadi trending di media sosial. Para jawara kontes kegantengan dan kecantikan itu pun menjadi bulan-bulanan kritik netizen.
Tidak Bisa Menyanyikan Lagu Lampung, Muli Mekhanai Bandarlampung 2016 Dinilai Gagal
By Arrum Hamdan
![]() |
Juniardi |
"Ya bentuk kepedulian kita membantu masyarakat tidak mampu dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Pembagian sembako direncanakan akan dilakukan sejak Jumat (3/6) dan Sabtu (4/6), di tempat berbeda," kata Juniardi, ketua pelaksana Banti Sosial Lampung Sai, Sabtu (28/5).
Jumlah paket sembako yang dibagikan mencapai sebanyak 1.500 bungkus. Di dalam paket itu terdapat sembako yakni beras sebanyak 3 kilogram, minyak goreng satu liter, mi instan, gula pasir.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga miskin di tengah mahalnya harga sembako di pasaran.
Juniardi mengatakan sumber dana paket sembako tersebut berasal dari sejumlah pihak. Di antaranya para pengurus Lampungsai, para warga dan tokoh Lampung yang di Jakarta dan Lampung, pejabat dan mantan pejabat Lampung, termasuk beberapa pengusaha dan perusahaan di Lampung.
Menurut Juniardi, paket sembako tersebut dibagikan kepada anak yatim, kaum duafa. "Pembagian sembako ini untuk membantu warga fakir miskin dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pembagian dua tahap, tahap pertama bersamaan dengan pawai budaya, dan kedua di prosesi belangiran. Penerima sembako dibagikan kupon sebelum hari pembagian" ujar Mantan Ketua KI Lampung
Sambut Mubes, Lampung Sai Bagikan Ribuan Paket Sembako
By Arrum Hamdan
Langganan:
Postingan (Atom)