![]() |
Gubernur Lampung Ridhpo Ficardo memanen jagung di Desa Sumber Jaya, Jatiagung, Lampung Selatan, Kamis pagi (2/6). |
Hadir dalam acara tersebut Dirjen Kementerian Tanaman Pangan Nandang Sunandar, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Kadis Pertanian Lana Rekyanti, Kadis Perdagangan Ferynia, Wakil Bupati Lampung Selatan Nanang Hermanto, dan sejumlah tamu undangan.
Gubernur Lampung M Ridho memanen jagung pioneer P35 dengan memetik langsung jagung dari tangkainya. Gubernur juga memakai mesin pemanen jagung (corn combine harvester) untuk mempermudah panen dan memipil jagung. Selain itu, Gubernur juga memeragakan cara menanam jagung dengan alat penanam jagung.
Kadis Pertanian Lampung Lana Rekyanti mengatakan Provinsi Lampung saat ini menjadi salah satu produsen utama jagung nasional. Saat ini pasokan jagung dari Lampung untuk nasional sebesar 9,06 persen.
"Sentra utama jagung di Lampung antara lain di Lampung Selatan (36,70 persen), Lampung Timur (30,03 persen), dan Lampung Tengah (15,64 persen)," katanya.
Menurut Lana, peluang untuk penanaman jagung sangat luas.
"Kementerian Pertanian juga mengembangkan intervensi sawit jagung sebanyak 15 ribu hektare," kata Lana Rekyanti.
Kebutuhan jagung di Lampung juga tinggi antara 1,8 sampai 2 juta ton dan ini sangat potensial untuk produktivitas jagung.
"Harga jagung sekarang bagus Rp2.500/kg, dengan produksi 8 ton/hektare. Sekarang rata-rata petani pegang uang sekitar Rp 6 juta / musim/ tiga bulan, " katanya .
Mas Alina Arifin
"Kenduri Panen Menuju Swasembada", Gubernur Ridho Panen Jagung di Sumberjaya
By Arrum Hamdan
![]() |
Singkong Manggu: tiap hektarenya bisa menghasilkan 100-an ton. |
Kebun singkong varietas unggul manggu yang dikembangkan oleh LPPNU melalui kelompok merupakan jenis singkong yang dapat menghasilkan lebih dari 100 ton / hektarenya,. Kebun singkong ini juga dikembangkan melalui cara pengembangan organik. Artinya, pupuk maupun obat yang di gunakan secara alamiah dengan mengunakan pupuk organik dari kotoran hewan berupa kotoran dan air seni ternak.
Dalam meninjau kebun ini Ketua LPPNU Yoni Aliestiadi ditemani para pengurus dan Ketua Kelompok Tani Anisa.
Ketua LPPNU Way Kanan Yoni Aliestiadi mengatakan pengembangan singkong jenis unggul manggu merupakan terobosan yang dilakukan oleh MSI untuk peningkatan hasil panen.
“Dari hari ke hari lahan yang digarap para petani makin sempit. Sebab itu, inovasi pengembangan singkong jenis unggul ini tepat untuk dikembangkan," kata Yoni Aliestiadi .
Pengembangan singkong varitas unggul, kata Yoni, dilakukan sederhana saja. Proses pengolahannya dilakukan dengan menggunakan pupuk organik dan obat dari kotoran air seni ternak petani.
"Tetapi hasil yang akan didapat sangat luar biasa. Per hektarenya bisa panen 70 hingga seratusan ton lebih. Satu pohon bisa menghasilkan 28 kg singkong," kata Yoni
Prof Alexis mengaku senang dapat melihat kebun singkong varitas unggul yang dikembangkan oleh LPPNU bersama Kelompok Anisa.
"Varietas ini termasuk unggul dan sangat baik.Di Fillipina, kebun singkong per hektarenya hanya menghasilkan tidak lebih dari 15 ton," kata dia.
Sementara itu Sri Hartini dari Dirjen Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian menyarankn Ketua LPPNU Way Kanan agar dapat menfaatkan fasilitas bantuan yang diberikan kepada kelompok tani singkong yang ada di Kabupaten Way Kanan dari Kementerian Pertanian.
"Saya juga meminta kepada LPPNU Way Kanan dan jajarannya dapat mengawasi bantuan yang diberikan kementrian agar dapat tepat sasaran dan menjadikan kabupaten way kanan penghasil singkong terbesar di Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama Ketua Kelompok Anisa, Suryani Heniowati, mengharapkan agar pemerintah daerah dapat memperhatikan petani singkong melalui pelatihan seperti yang pernah dilakukan oleh LPPNU Kabupaten Way Kanan yang diketuai Yoni Aliestiadi.
Heri Amanudin
Hasilkan 100 Ton/Ha, Kebun Singkong Manggu di Way Kanan Jadi Perhatian Peneliti Filipina
By Arrum Hamdan
Langganan:
Postingan (Atom)