![]() |
Christiano Ronaldo mengangkat paiala Liga Champions 2015/2016 setelah timnya , Real Madrid, mengandaskan ambisi tim sekotanya, Atletico Madrid, Minggu dini hari WIB. Foto: skysport.com) |
Meskipun gagal mencetak gol pada laga final melawan Atletico Madrid, Ronaldo tetap mendapatkan apresiasi dari para pendukung Real Madrid karena sukes melesakkan bola saat menjadi penendang terakhir adu penalti.
Bagi pemain asal Portugal itu, 16 gol pada Liga Champions kali ini termasuk sedikit kemunduran.Sebab, ia pernah menyarangkan 17 gol pada Liga Champions 2013-2014 lalu. Saat itu Real Madrid mengalahkan Atletico Madrid dengan skor telak 4-1.
Ronaldo sendiri pernah tiga kali membawa timnya meraih tropi juara Liga Champions. Yakni Liga Champions 2007/2008 ketika memperkuat Manchester Unitet, Liga Champions 20013/2014 bersama Real Madrid, 2015/2016 kembali bersama Real Madrid.
Sejak digelas pada 1955/1956, Real Madrid pernah 11 kali menjadi juara. Yakni pada 1955/1956, 1956/1957, 1957/1958, 1958/1959, 1959/1960, 1965/1966, 1997/1998, 1999/2000, 2001/2002, 2013/2014, dan 2015/2016.
Christiano Ronaldo "Top Skor" Liga Champions 2015-2016
By Arrum Hamdan
![]() |
Selebrasi gaya Carrasco: berlari dan mencium kekasih di pinggrir lapangan (Foto: skysport.com) |
Winger Atletico Madrid itu tidak hanya membuat Carrasco dan para pendukung Atletico gembira. Kekasih Carrasco, Noemie Happart, yang setia menyaksikan kekasihnya berlaga di ajang bergengsi itu pun meluapkan kegembiraannya.
Nommie Happatt makin terlonjak gembira saat Carrasco melakukan selebrasi usai mencetak gol. Usai mencetak gol ke gawang Real Madrid, Carrasco tampak berlari ke pinggir lapangan menghampiri Noemie. Tanpa "ba bi bu", Carrasco mencium mesra sang kekasih.
SIMAK: Real Madrid Juara Liga Champions 2016
Meskipun akhirnya kalah 3-5 lewat adu penalti, laga final Atletico Madrid versus Real Madrid tetap sangat berkesan bagi Carrasco. Itu karena pemain asal Belgia itu hanya berada di bangku cadangan kala rekan satu timnya berjuang melawan Real Madrid. Ia baru beberapa menit dimasukkan ke tim menjelang babak kedua berakhir, menggantikan Augusto Fernandez.
P. Satrio/Bambang Satriaiji
Final Liga Champions: Heboh Selebrasi Gaya Yannick Ferriera Carrasco
By Arrum Hamdan
![]() |
Para pemain Real Madrid melakukan perayaan setelah menundukkan Atletico Madrid 5-3. Foto: Champions League |
Kemenngan itu menempatkan tim yang diperkuat Christiano Ronaldo tersebut sukses merengkuh gelar ke-11 sebagai jawara di turnamen Liga Champions.
Partai Real Madrid versus Atletico Madid mengulang final Liga Champions 2014 lalu di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal. Kala itu, Atletico Madrid 'dibantai' Real Madrid dengan skor 4-1.
Pertandingan final tim sekota itu berlangsung seru. Saling serang terjadi sejak awal babak pertama dimulai. Sejak peluit pertama dibunyikan, Real Madrid langsung menggedor pertahanan Atletico Madrid. Penampilan Atletico yang terlampau terbuka membuat para punggawa Real Madrid lebih dominan menyerang. Atletico mengimbanginya dengan sesekali melakukan serangan balik.
balas melakukan serangan balik.
Gol pertama Real Madrid tercipta pada menit ke-15 berkat hadiah tendangan bebas. Tendangan beba yang dilakukan Toni Kroos disambut sundulan Bale dan langsung disambar dengan cepat oleh Sergio Ramos. Penjaga gawang Atletico, Oblak. tak kuaasa menahan lesatan bola hasil tendangan mendtatar Sergio Ramos itu.
SIMAK: Heboh Selebrasi Gaya Yannick Ferriera Carrasco
Atletico tetap percaya diri menghadapi gempuran para memain Real Madrid. Bahkan, Atletico sempat memiliki dua peluang bagus untuk melesakkan bola ke gawang Real Madrid. Sayangnya, peluang didapatkan Atletico lewat tendangan Antoine Griezmann itu terlampau lemah sehinggga gagal menyamakan kedudukan. Satu tendangan lagi yang dilakukan Griezmann arah bolanya kurang akurat.
Atletico berhasil menyamakan kedudukan pada menit menit ke-79 lewat sambarang kaki Yannick Ferriera Carrasco. Carasco yang posisinya berada di depan gawang Real Madrid sukses memanfaatkan umpan silang Juanfran sehingga mengubag kedudukan menjadi 1-1.
Kedudukan bertahan 1-1- hingga babak kedua berakhir. Pada babak tambahan peluang yang diciptakan kedua tim tidak sebanyak babak pertama dan kedua. Tambahan waktu 2 x 15 menit pun tidak menambah perbendaharaan gol bagi kedua tim sehingga penentuan juara harus dilakukan dengan adu penalti.
Di babak adu penalti, hanya satu penendang yang gagal, yakni Juanfran. Tendangan Juanfran membentur gawang dan membuat Atletico tertinggal 4-3.
Kepastian Real Madrid jawara Liga Champions tahun ini setelah enendang kelima Madrid, Cristiano Ronaldo, sukses melesakkan bola ke gawang Oblak sehingga kedudukan menjadi 5-3 dan mengantarkan Real Madrid meraih trofi juara Liga Champions musim ini.
Susunan Pemain
Real Madrid: Navas, Carvajal (Danilo 51), Pepe, Ramos, Marcelo, Kroos (Isco 72), Casemiro, Modric, Bale, Ronaldo, Benzema (Lucas Vazquez 77).
Atletico Madrid: Oblak, Juanfran, Savic, Godin, Filipe Luis (Lucas Hernandez 108), Koke, Gabi, Augusto (Carrasco 45), Saul, Torres, Griezmann.
TL/Bambang Satriaji/Dewira
Real Madrid Juara Liga Champions 2016
By Arrum Hamdan
![]() |
Selebrasi pemain Real Madrid di final Liga Champions,29 Mei 2016. (Foto: skysports.com) |
Real Madrid adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Madrid, Spanyol. Didirikan pada tahun 1902 sebagai Madrid Football Club, secara tradisional para pemain Real Madrid mengenakan kostum kandang putih.
Kata Real ("dari kerajaan") Spanyol dan dianugerahkan ke klub oleh Raja Alfonso XIII pada tahun 1920 bersama-sama dengan mahkota kerajaan di lambang klub. Klub ini telah memainkan pertandingan kandang di Stadion Santiago Bernabéu dengan kapasitas 85.454 di pusat kota Madrid sejak tahun 1947.
Real Madrid merupakan klub sepak bola terkaya di dunia dalam hal pendapatan, dengan omset tahunan sebesar €513 juta dan paling berharga, senilai €3.3 miliar. Real Madrid merupakan salah satu dari tiga klub yang tidak pernah terdegradasi dari papan atas sepak bola Spanyol, bersama dengan Athletic Bilbao dan Barcelona. Real Madrid memiliki banyak persaingan lama, terutama El Clásico dengan Barcelona dan El Derbi madrileño dengan Atlético Madrid.
Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola Spanyol dan Eropa selama tahun 1950. Di dalam negeri, Klub ini juga merupakan salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut FIFA. Klub ini telah meraih 32 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 1 Copa Eva Duarte, 1 Copa de la Liga,[6] 10 gelar Piala Eropa/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 2 Piala Super UEFA, 3 Piala Interkontinental dan 1 Piala Dunia Antarklub FIFA.
Sejak Liga Champions atau Piala Eropa digelarr pada 1955, Real Madrid pernah menorehkan prestai gemilang. Real Madrid tercatat pernah 11 kali menjadi juara Liga Champions.
Berikut daftar juara Liga Champions sejak 1955 hingga 2016:
JUARA LIGA CHAMPIONS SEJAK 1955 HINGGA 2016
Musim | Juara | Skor | Runner-Up | Stadion | |
1955–56 | 4–3 | Parc des Princes, Paris | |||
1956–57 | 2–0 | Santiago Bernabéu Stadium, Madrid | |||
1957–58 | 3–2 p.w. | Heysel Stadium, Brussels | |||
1958–59 | 2–0 | Neckarstadion, Stuttgart | |||
1959–60 | 7–3 | Hampden Park, Glasgow | |||
1960–61 | 3–2 | Wankdorf Stadium, Bern | |||
1961–62 | 5–3 | Olympisch Stadion, Amsterdam | |||
1962–63 | 2–1 | Wembley Stadium, London | |||
1963–64 | 3–1 | Prater Stadium, Vienna | |||
1964–65 | 1–0 | San Siro, Milan | |||
1965–66 | 2–1 | Heysel Stadium, Brussels | |||
1966–67 | 2–1 | Estádio Nacional, Lisbon | |||
1967–68 | 4–1 p.w. | Wembley Stadium, London | |||
1968–69 | 4–1 | Santiago Bernabéu Stadium, Madrid | |||
1969–70 | 2–1 p.w. | San Siro, Milan | |||
1970–71 | 2–0 | Wembley Stadium, London | |||
1971–72 | 2–0 | De Kuip, Rotterdam | |||
1972–73 | 1–0 | Red Star Stadium, Belgrade | |||
1973–74 | 4–0 | Heysel Stadium, Brussels | |||
1974–75 | 2–0 | Parc des Princes, Paris | |||
1975–76 | 1–0 | Hampden Park, Glasgow | |||
1976–77 | 3–1 | Stadio Olimpico, Rome | |||
1977–78 | 1–0 | Wembley Stadium, London | |||
1978–79 | 1–0 | Olympiastadion, Munich | |||
1979–80 | 1–0 | Santiago Bernabéu Stadium, Madrid | |||
1980–81 | 1–0 | Parc des Princes, Paris | |||
1981–82 | 1–0 | De Kuip, Rotterdam | |||
1982–83 | 1–0 | Olympic Stadium, Athens | |||
1983–84 | 1–1 | Stadio Olimpico, Rome | |||
1984–85 | 1–0 | Heysel Stadium, Brussels | |||
1985–86 | 0–0 | Estadio Ramón Sánchez Pizjuán, Seville | |||
1986–87 | 2–1 | Prater Stadium, Vienna | |||
1987–88 | 0–0 | Neckarstadion, Stuttgart | |||
1988–89 | 4–0 | Camp Nou, Barcelona | |||
1989–90 | 1–0 | Prater Stadium, Vienna | |||
1990–91 | 0–0 | Stadio San Nicola, Bari | |||
1991–92 | 1–0 p.w. | Wembley Stadium, London | |||
1992–93 | 1–0 | Olympiastadion, Munich | |||
1993–94 | 4–0 | Olympic Stadium, Athens | |||
1994–95 | 1–0 | Ernst-Happel-Stadion, Vienna | |||
1995–96 | 1–1 | Stadio Olimpico, Rome | |||
1996–97 | 3–1 | Olympiastadion, Munich | |||
1997–98 | 1–0 | Amsterdam Arena, Amsterdam | |||
1998–99 | 2–1 | Camp Nou, Barcelona | |||
1999–2000 | 3–0 | Stade de France, Saint-Denis | |||
2000–01 | 1–1 | San Siro, Milan | |||
2001–02 | 2–1 | Hampden Park, Glasgow | |||
2002–03 | 0–0 | Old Trafford, Manchester | |||
2003–04 | 3–0 | Arena AufSchalke, Gelsenkirchen | |||
2004–05 | 3–3 | Atatürk Olympic Stadium, Istanbul | |||
2005–06 | 2–1 | Stade de France, Saint-Denis | |||
2006–07 | 2–1 | Olympic Stadium, Athens | |||
2007–08 | 1–1 | Luzhniki Stadium, Moscow | |||
2008–09 | 2–0 | Stadio Olimpico, Rome | |||
2009–10 | 2–0 | Santiago Bernabéu Stadium, Madrid | |||
2010–11 | 3–1 | Wembley Stadium, London | |||
2011–12 | 1-1 | Allianz Arena, Munich | |||
Chelsea menang melalui adu penalti 4-3. | |||||
2012-13 | 2-1 | Wembley Stadium, London | |||
2013-14 | 4-1 p.w. | Estadio da Luz, Lisbon | |||
2014-15 | 3-1 | Olympiastadion Berlin, Berlin | |||
2015-16 | 3-1 | Stadion San Siro, Milan |
©Teraslampung.com
Sumber: wikipedia/dbs
Daftar Juara Liga Champions Sejak 1955 Hingga 2016
By Arrum Hamdan
Langganan:
Postingan (Atom)