PONTIANAK, Teraslampung.com -- Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri beserta sejumlah pejabat eselon Pemprov Lampung  melakukan kunjungan kerja ke Pemprov Kalimantan Barat, Kamis (26/5/2016). Kunjungan kerja itu dilakuan untuk lebih mengetahui cara Pemprov Kalbar membangun perekonomian dari sektor pariwisata.

Dalam kunjungan di Kantor Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat, Wakil Gubernur Lampung Bactiar Basri beserta rombongan disambut oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Drs. M. Aminudin, M.Si, dan Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesos Lensus Kandri, SH. MH. serta Pejabat Eselon II, III Pemrov Kalimantan Barat.

Usai pertemuan wagub dan rombongan berkesempatan meninjau Pelabuhan Sungai Pontianak Seng Hie.

Tutut mendampingi Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, antara lain, Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Fahrizal Darminto, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan Budiharto, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kadis Perikanan, Kadis Peternakan, Kadis Kehutanan, Kadis Perkebunan, Kadis Perhubungan, Kaset Bakorluh, Dinas Pariwisata, BAPPEDA, Dinas Pengairan dan Pemukiman, Dinas Perdagangan, Karo Umum, Karo Adbang, Karo Hukum, Karo Perekonomian, serta Pelindo  II.

Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri menjelaskan bahwa Provinsi Kalimantan Barat  termasuk salah satu daerah yang dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang sering dilayari.

Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah dari pedalaman menuju pusat-pusat pemasaran baik didalam maupun ke luar daerah, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.

Sungai Kapuas merupakan sungai  terpanjang di pulau Kalimantan dan sekaligus menjadi sungai terpanjang di Indonesia  mencapai 1.143 km lain dari pada itu konon Sungai Kapuas juga merupakan rumah dari lebih 700 jenis ikan yang merupakan sumber mata pencaharian untuk nelayan/penangkap ikan tradisional maupun modern.

"Hal ini sangat menarik bagi jajaran Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengetahui lebih dalam lagi hal-hal yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatannya bagi aktivitas perekonomian daerah," kata Bachtiar.

Menurut Wagub Bachtiar Basri,  pembangunan wisata, Provinsi Lampung juga dapat mengadaptasi beberapa kegiatan yang sering dilakukan di Sungai Kapuas. Misalnya  Kalbar Regatta, Festival Kapal Hias, Tari Melayu di atas Sampan, Wisata Sungai, Kapuas, Meriam Karbit, Upacara Adat, MANDI U-SHI, Taman Alun Kapuas Pontianak yang cantik, dan lain-lain.

Bahkan di Dusun Sauwe Desa Melapi Kecamatan Putusibau Selatan terdapat Kelompok Tani Kereng Sio Makmur yang sudah memproduksi beras prima yang diberi nama atau merk beras “Raja Uncak” yang berwarna merah, hitam serta beras putih, beras ini dihargai Rp.20 ribu/kg dan sangat disukai oleh masyarakat negeri jiran Sarawak, Malaysia dan saat ini sedang didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI untuk mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG).

"Hal ini tentunya dapat diadaptasi oleh Pemerintah Provinsi Lampung yang juga memiliki keunggulan di bidang pertanian serta pariwisata," kata Wagub.

Pelajari Bisnis Pariwisata, Wagub Bachtiar Basri Kunjungan Kerja ke Kalimantan Barat

PONTIANAK, Teraslampung.com -- Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri beserta sejumlah pejabat eselon Pemprov Lampung  melakukan kunjungan kerja ke Pemprov Kalimantan Barat, Kamis (26/5/2016). Kunjungan kerja itu dilakuan untuk lebih mengetahui cara Pemprov Kalbar membangun perekonomian dari sektor pariwisata.

Dalam kunjungan di Kantor Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat, Wakil Gubernur Lampung Bactiar Basri beserta rombongan disambut oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Drs. M. Aminudin, M.Si, dan Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesos Lensus Kandri, SH. MH. serta Pejabat Eselon II, III Pemrov Kalimantan Barat.

Usai pertemuan wagub dan rombongan berkesempatan meninjau Pelabuhan Sungai Pontianak Seng Hie.

Tutut mendampingi Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, antara lain, Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Fahrizal Darminto, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan Budiharto, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kadis Perikanan, Kadis Peternakan, Kadis Kehutanan, Kadis Perkebunan, Kadis Perhubungan, Kaset Bakorluh, Dinas Pariwisata, BAPPEDA, Dinas Pengairan dan Pemukiman, Dinas Perdagangan, Karo Umum, Karo Adbang, Karo Hukum, Karo Perekonomian, serta Pelindo  II.

Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri menjelaskan bahwa Provinsi Kalimantan Barat  termasuk salah satu daerah yang dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang sering dilayari.

Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah dari pedalaman menuju pusat-pusat pemasaran baik didalam maupun ke luar daerah, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.

Sungai Kapuas merupakan sungai  terpanjang di pulau Kalimantan dan sekaligus menjadi sungai terpanjang di Indonesia  mencapai 1.143 km lain dari pada itu konon Sungai Kapuas juga merupakan rumah dari lebih 700 jenis ikan yang merupakan sumber mata pencaharian untuk nelayan/penangkap ikan tradisional maupun modern.

"Hal ini sangat menarik bagi jajaran Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengetahui lebih dalam lagi hal-hal yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatannya bagi aktivitas perekonomian daerah," kata Bachtiar.

Menurut Wagub Bachtiar Basri,  pembangunan wisata, Provinsi Lampung juga dapat mengadaptasi beberapa kegiatan yang sering dilakukan di Sungai Kapuas. Misalnya  Kalbar Regatta, Festival Kapal Hias, Tari Melayu di atas Sampan, Wisata Sungai, Kapuas, Meriam Karbit, Upacara Adat, MANDI U-SHI, Taman Alun Kapuas Pontianak yang cantik, dan lain-lain.

Bahkan di Dusun Sauwe Desa Melapi Kecamatan Putusibau Selatan terdapat Kelompok Tani Kereng Sio Makmur yang sudah memproduksi beras prima yang diberi nama atau merk beras “Raja Uncak” yang berwarna merah, hitam serta beras putih, beras ini dihargai Rp.20 ribu/kg dan sangat disukai oleh masyarakat negeri jiran Sarawak, Malaysia dan saat ini sedang didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI untuk mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG).

"Hal ini tentunya dapat diadaptasi oleh Pemerintah Provinsi Lampung yang juga memiliki keunggulan di bidang pertanian serta pariwisata," kata Wagub.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar