Zainal Asikin/teraslampung.com

Musrial saat diperiksa di Polsek Sukarame Bandarlampung, Rabu (25/5).
BANDARLAMPUNG-Kapolsekta Sukarame, Kompol Hari Sutrisno, mengatakan modus pencabulan yang dilakukan tersangka Musrial terhadap dua pelajar SMP di Bandalampung pada Senin lalu (23/5) dengan mengaku sebagai guru SMA di salah satu sekolah di Bandarlampung.

Setelah saling kenal, lalu tersangka mengajak korbannya pergi, dengan alasan untuk melihat tanah yang akan dijual di daerah Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

"Korban percaya serta tidak merasa curiga mau diajak pergi tersangka, karena Musrial mengaku sebagai guru dan mengenakan seragam PNS Pemprov Lampung,"kata Hari, Rabu (25/5/2015).

Mereka pun berangkat dengan mengendarai sepeda motor milik tersangka. Di tengah perjalanan tersangka meminta korban untuk bergantian mengendarai sepeda motor dan tersangka di
bonceng.

"Ketika dibonceng itulah, Musrial mulai melakukan aksinya dengan meraba-raba dan meremas-remas alat vital korban,"ungkapnya.

Berikut kronologi pencabulan yang dilakukan Musrial terhadap dua pelajar SMP (WS dan RAS) berdasarkan penuturan Kapolsek Sukarame Kompol Hari Sutrisno:

1. Paa Senin siang (23/5/2016) Musrial bertemu dengan korban di pinggir jalan. Peristiwa pencabulan ini berawal, saat Musrial melintas di Jalan Endro Suratmin, Sukarame dengan mengendarai sepeda motor. Tersangka melihat korban pertama berinisial WS (15) yang mengenakan sekolah SMP berada di pinggir jalan.

2. Musrial memanggil WS dan mengaku sebagai guru, Musrial meminta korban untuk diantarkan ke lokasi tanah yang akan dijual di dekat kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera).

3. Korban WS mau menemani Musrial. Lalu mereka pergi menuju ke tempat yang dimaksud dengan mengendarai sepeda motor. Awalnya Musrial yang membawa motornya sendiri, sedangkan WS yang dibonceng.

4. Ketika sampai di dekat Lapangan Golf, Sukarame, Musrial menghentikan laju kendaraannya dan meminta WS bergantian untuk mengendarai sepeda motornya. WS pun membonceng Musrial. Perjalananan Musrial mulai melancarkan aksinya. Diatas motor itu, Musrial memeluk korban lalu meremas-remas alat vital korban. Perbuatan itu dilakukan Musrial sampai berulang  kali.

5. Ketika tiba di sebuah kebun singkong, Musrial meminta WS menghentikan sepeda motornya. Musrial turun dari motor lalu berjalan sambil mengawasi situasi sekitar, karena kondisinya sepi Musrial kembali mencabuli WS dengan mememeluk korban dari belakang dan
meremas alat vitalnya.

6. Korban sempat berontak, saat itu ada seseorang yang sedang melintas. Takut aksinya ketahuan, Musrial membawa korban WS pergi dari tempat itu. Lalu Musrial menurunkan WS di Jalan Ryacudu depan RM Gambreng, setelah itu kabur melarikan diri,"terangnya.

7. Pada saat di tengah pelariannya itu, kata Hari, Musrial kembali melihat siswa SMP berinisial RAS (14) berada di pinggir jalan di bawah jembatan layang  Sultan Agung sedang menunggu angkutan umum.

8. Musrial mengulangi perbuatannya. Ia merayu  RAS untuk mengantaskan melihat tanah yang akan dijualnya. Ia kemudian membawa RAS pergi di tempat yang sama saat tersangka mencabuli korban WS.

9. Cara tersangka Musrial mencabuli korban RAS ini, modusnya sama yang dilakukan tersangka saat mencabuli korban WS. Tersangka mengaku guru, minta diantar ke lokasi tanah yang mau dijual. Di tempat pertama tersangka mencabuli WS, ditempat itu juga tersangka membawa RAS untuk
dicabuli.

Inilah Kronologi Pencabulan Dua Pelajar SMP di Bandarlampung oleh Oknum PNS

Zainal Asikin/teraslampung.com

Musrial saat diperiksa di Polsek Sukarame Bandarlampung, Rabu (25/5).
BANDARLAMPUNG-Kapolsekta Sukarame, Kompol Hari Sutrisno, mengatakan modus pencabulan yang dilakukan tersangka Musrial terhadap dua pelajar SMP di Bandalampung pada Senin lalu (23/5) dengan mengaku sebagai guru SMA di salah satu sekolah di Bandarlampung.

Setelah saling kenal, lalu tersangka mengajak korbannya pergi, dengan alasan untuk melihat tanah yang akan dijual di daerah Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

"Korban percaya serta tidak merasa curiga mau diajak pergi tersangka, karena Musrial mengaku sebagai guru dan mengenakan seragam PNS Pemprov Lampung,"kata Hari, Rabu (25/5/2015).

Mereka pun berangkat dengan mengendarai sepeda motor milik tersangka. Di tengah perjalanan tersangka meminta korban untuk bergantian mengendarai sepeda motor dan tersangka di
bonceng.

"Ketika dibonceng itulah, Musrial mulai melakukan aksinya dengan meraba-raba dan meremas-remas alat vital korban,"ungkapnya.

Berikut kronologi pencabulan yang dilakukan Musrial terhadap dua pelajar SMP (WS dan RAS) berdasarkan penuturan Kapolsek Sukarame Kompol Hari Sutrisno:

1. Paa Senin siang (23/5/2016) Musrial bertemu dengan korban di pinggir jalan. Peristiwa pencabulan ini berawal, saat Musrial melintas di Jalan Endro Suratmin, Sukarame dengan mengendarai sepeda motor. Tersangka melihat korban pertama berinisial WS (15) yang mengenakan sekolah SMP berada di pinggir jalan.

2. Musrial memanggil WS dan mengaku sebagai guru, Musrial meminta korban untuk diantarkan ke lokasi tanah yang akan dijual di dekat kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera).

3. Korban WS mau menemani Musrial. Lalu mereka pergi menuju ke tempat yang dimaksud dengan mengendarai sepeda motor. Awalnya Musrial yang membawa motornya sendiri, sedangkan WS yang dibonceng.

4. Ketika sampai di dekat Lapangan Golf, Sukarame, Musrial menghentikan laju kendaraannya dan meminta WS bergantian untuk mengendarai sepeda motornya. WS pun membonceng Musrial. Perjalananan Musrial mulai melancarkan aksinya. Diatas motor itu, Musrial memeluk korban lalu meremas-remas alat vital korban. Perbuatan itu dilakukan Musrial sampai berulang  kali.

5. Ketika tiba di sebuah kebun singkong, Musrial meminta WS menghentikan sepeda motornya. Musrial turun dari motor lalu berjalan sambil mengawasi situasi sekitar, karena kondisinya sepi Musrial kembali mencabuli WS dengan mememeluk korban dari belakang dan
meremas alat vitalnya.

6. Korban sempat berontak, saat itu ada seseorang yang sedang melintas. Takut aksinya ketahuan, Musrial membawa korban WS pergi dari tempat itu. Lalu Musrial menurunkan WS di Jalan Ryacudu depan RM Gambreng, setelah itu kabur melarikan diri,"terangnya.

7. Pada saat di tengah pelariannya itu, kata Hari, Musrial kembali melihat siswa SMP berinisial RAS (14) berada di pinggir jalan di bawah jembatan layang  Sultan Agung sedang menunggu angkutan umum.

8. Musrial mengulangi perbuatannya. Ia merayu  RAS untuk mengantaskan melihat tanah yang akan dijualnya. Ia kemudian membawa RAS pergi di tempat yang sama saat tersangka mencabuli korban WS.

9. Cara tersangka Musrial mencabuli korban RAS ini, modusnya sama yang dilakukan tersangka saat mencabuli korban WS. Tersangka mengaku guru, minta diantar ke lokasi tanah yang mau dijual. Di tempat pertama tersangka mencabuli WS, ditempat itu juga tersangka membawa RAS untuk
dicabuli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar