Zainal Asikin/Teraslampung.com

Ilustrasi
BANDARLAMPUNG - Gadis usia 14 tahun bernama Nova Aulia yan diduga dibakar ibu kandungnya di rumahnya di Perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP), Selasa lalu (27/5/2016) , akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin, Sabtu sore (28/5/2016).

Kabar meninggalnya Nova, dibenarkan oleh Kapolsekta Tanjungkarang Barat, Kompol Heru Adrian melalui pesan Blackberry Messanger kepada teraslampung.com, Sabtu malam (28/5).

"Ya benar korban Nova, telah meninggal dunia sore tadi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin,"kata Heru, Sabtu malam (28/5/2016).

Diberitakan sebelumnya, peristiwa bakar diri keluarga Amson yang bekerja sebagai sipir Lapas Kelas I A Bandarlampung (Lapas Rajabasa) terjadi di salah satu perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP) blok S, pada Selasa malam (17/5/2016) lalu.

SIMAK: Frustrasi dan Kesal dengan Suami, Warga Bandarlampung Bakar Dua Anaknya yang Sedang Tidur

Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho saat dikonfirmasi membenarkan, adanya kejadian Ibu dan anak bakar diri di Perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP) blok S, pada Selasa malam (17/5/2016) lalu. Akibat kejadian tersebut, kata Hari, ada empat korban yangmengalami luka bakar.

"Empat korban bakar diri ini adalah satu keluarga, Amson Saptoni danDewi Kospita keduanya adalah pasangan suami istri (pasutri), lalu dua anaknya, Cindi (18) dan Nova Aulia (14),"kata Hari, Rabu (18/5/2016).

Dikatakannya, Pasutri Amson dan Dewi, selama ini sering bertengkar masalah rumah tangganya. Lalu pertengkaran keduanya, diketahui oleh kedua anaknya. Karena sering bertengkar itulah, sepertinya Dewi mengalami frustrasi.

Puncak frustrasi Dewi, kata mantan Wakapolres Samarinda ini, Dewi membakar kedua anaknya Cindi dan Nova saat sedang tertidur di dalam kamar. Setelah membakar kedua anaknya, Dewi menyiramkan bensin ketubuhnya lalu membakar dirinya sendiri.

"Kedua anaknya yang terbakar itu, berteriak dan teriakannya didengar oleh ayahnya Amson yang sedang tidur didalam kamarnya,"ujarnya.

Saat itu juga, Amson lari keluar kamar dan mencoba untuk memadamkan api yang saat itu masih menyala di tubuh kedua anaknya serta istrinya Dewi. Setelah itu, datanglah warga sekitar yang ikut membantu Amson untuk memadamkan api.

"Luka bakar paling parah dialami oleh Cindi dan Nova, diperkirakan sekitar 70 persen luka bakar yang dialami keduanya. Sementara untuk ibunya Dewi, hanya mengalami luka bakar di punggung dan Amson mengalami luka bakar dibagian kedua telapak kakinya,"terangnya.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, perbuatan Dewi istri dari Amson termasuk dalam kategori melukai orang lain, walaupun hal tersebut dilakukan terhadap anaknya sendiri. Karena itu, pihaknya akan menyelidiki kasusnya.

"Untuk melihat tindak pidanya, kami masih selidiki dulu kasusnya seperti apa,"kata Dery kepada teraslampung.com, Rabu (18/5/2016) malam.

Dikatakannya, Dewi membakar dua anaknya Cindi dan Nova saat sedang tidur dikamar, lalu Dewi membakar dirinya sendiri. Dugaan sementara, Dewi melakukan perbuatan tersebut lantaran frustasi memiliki masalah rumah tangga dengan suaminya Amson.

"Hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP) dirumah Amson, terbakarnya istri dan dua anak Amson bukan disebabkan karena adanya kebakaran dirumahnya,"ujarnya.

Dery mengutarakan, hingga saat ini, petugas belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap para korban. Karena kondisi ketiganya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit. Sehingga tidak memungkinkan untuk dimintai keterangan, terkait dengan bakar diri tersebut.

Menurutnya, petugas baru menggali keterangan dari Amson, dari keterangan Amson bahwa yang bersangkutan tidak mengetahui secara pasti penyebab istri dan dua anaknya terbakar.

"Amson mengaku saat itu sedang tidur, lalu mendengar teriakan anaknya. Ketika terbangun dan lari keluar kamar, Amson melihat sudah ada api yang membakar istri dan kedua anaknya,"terangnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com dari tetangga Amson yang enggan disebutkan namanya menuturkan, bahwa keluarga Amson telah membakar diri. Diketahui, Amson bekerja sebagai sipir Lapas Kelas I A Bandarlampung (Lapas Rajabasa).

"Kejadian bakar diri tersebut, diketahui warga sekitar setelah anak Amson yang paling kecil berteriak minta tolong,"ujarnya.

Menurutnya, sebelumya anak Amson yang paling kecil, disuruh oleh ibunya Dewi pergi ke warung untuk membeli telur ayam. Begitu kembali ke rumahnya, si anak ini melihat ibu dan kedua kakanya sudah terbakar. Lalu anak ini berlari keluar rumah dan berteriak meminta pertolongan.

"Warga yang mendengar teriakan itu, langsung berlari kerumah Amson dan menyelamatkan keluarganya yang terbakar. Selanjutnya, mereka dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin untuk mendapatkan perawatan medis,"ungkapnya.

Gadis 14 Tahun yang Dibakar Ibu Kandungnya Akhirnya Meninggal Dunia

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Ilustrasi
BANDARLAMPUNG - Gadis usia 14 tahun bernama Nova Aulia yan diduga dibakar ibu kandungnya di rumahnya di Perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP), Selasa lalu (27/5/2016) , akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin, Sabtu sore (28/5/2016).

Kabar meninggalnya Nova, dibenarkan oleh Kapolsekta Tanjungkarang Barat, Kompol Heru Adrian melalui pesan Blackberry Messanger kepada teraslampung.com, Sabtu malam (28/5).

"Ya benar korban Nova, telah meninggal dunia sore tadi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin,"kata Heru, Sabtu malam (28/5/2016).

Diberitakan sebelumnya, peristiwa bakar diri keluarga Amson yang bekerja sebagai sipir Lapas Kelas I A Bandarlampung (Lapas Rajabasa) terjadi di salah satu perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP) blok S, pada Selasa malam (17/5/2016) lalu.

SIMAK: Frustrasi dan Kesal dengan Suami, Warga Bandarlampung Bakar Dua Anaknya yang Sedang Tidur

Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho saat dikonfirmasi membenarkan, adanya kejadian Ibu dan anak bakar diri di Perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP) blok S, pada Selasa malam (17/5/2016) lalu. Akibat kejadian tersebut, kata Hari, ada empat korban yangmengalami luka bakar.

"Empat korban bakar diri ini adalah satu keluarga, Amson Saptoni danDewi Kospita keduanya adalah pasangan suami istri (pasutri), lalu dua anaknya, Cindi (18) dan Nova Aulia (14),"kata Hari, Rabu (18/5/2016).

Dikatakannya, Pasutri Amson dan Dewi, selama ini sering bertengkar masalah rumah tangganya. Lalu pertengkaran keduanya, diketahui oleh kedua anaknya. Karena sering bertengkar itulah, sepertinya Dewi mengalami frustrasi.

Puncak frustrasi Dewi, kata mantan Wakapolres Samarinda ini, Dewi membakar kedua anaknya Cindi dan Nova saat sedang tertidur di dalam kamar. Setelah membakar kedua anaknya, Dewi menyiramkan bensin ketubuhnya lalu membakar dirinya sendiri.

"Kedua anaknya yang terbakar itu, berteriak dan teriakannya didengar oleh ayahnya Amson yang sedang tidur didalam kamarnya,"ujarnya.

Saat itu juga, Amson lari keluar kamar dan mencoba untuk memadamkan api yang saat itu masih menyala di tubuh kedua anaknya serta istrinya Dewi. Setelah itu, datanglah warga sekitar yang ikut membantu Amson untuk memadamkan api.

"Luka bakar paling parah dialami oleh Cindi dan Nova, diperkirakan sekitar 70 persen luka bakar yang dialami keduanya. Sementara untuk ibunya Dewi, hanya mengalami luka bakar di punggung dan Amson mengalami luka bakar dibagian kedua telapak kakinya,"terangnya.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, perbuatan Dewi istri dari Amson termasuk dalam kategori melukai orang lain, walaupun hal tersebut dilakukan terhadap anaknya sendiri. Karena itu, pihaknya akan menyelidiki kasusnya.

"Untuk melihat tindak pidanya, kami masih selidiki dulu kasusnya seperti apa,"kata Dery kepada teraslampung.com, Rabu (18/5/2016) malam.

Dikatakannya, Dewi membakar dua anaknya Cindi dan Nova saat sedang tidur dikamar, lalu Dewi membakar dirinya sendiri. Dugaan sementara, Dewi melakukan perbuatan tersebut lantaran frustasi memiliki masalah rumah tangga dengan suaminya Amson.

"Hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP) dirumah Amson, terbakarnya istri dan dua anak Amson bukan disebabkan karena adanya kebakaran dirumahnya,"ujarnya.

Dery mengutarakan, hingga saat ini, petugas belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap para korban. Karena kondisi ketiganya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit. Sehingga tidak memungkinkan untuk dimintai keterangan, terkait dengan bakar diri tersebut.

Menurutnya, petugas baru menggali keterangan dari Amson, dari keterangan Amson bahwa yang bersangkutan tidak mengetahui secara pasti penyebab istri dan dua anaknya terbakar.

"Amson mengaku saat itu sedang tidur, lalu mendengar teriakan anaknya. Ketika terbangun dan lari keluar kamar, Amson melihat sudah ada api yang membakar istri dan kedua anaknya,"terangnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com dari tetangga Amson yang enggan disebutkan namanya menuturkan, bahwa keluarga Amson telah membakar diri. Diketahui, Amson bekerja sebagai sipir Lapas Kelas I A Bandarlampung (Lapas Rajabasa).

"Kejadian bakar diri tersebut, diketahui warga sekitar setelah anak Amson yang paling kecil berteriak minta tolong,"ujarnya.

Menurutnya, sebelumya anak Amson yang paling kecil, disuruh oleh ibunya Dewi pergi ke warung untuk membeli telur ayam. Begitu kembali ke rumahnya, si anak ini melihat ibu dan kedua kakanya sudah terbakar. Lalu anak ini berlari keluar rumah dan berteriak meminta pertolongan.

"Warga yang mendengar teriakan itu, langsung berlari kerumah Amson dan menyelamatkan keluarganya yang terbakar. Selanjutnya, mereka dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin untuk mendapatkan perawatan medis,"ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar