Para remaja putri Lampung (Muli) mandi untuk menyucikan diri menjelang puasa Ramadan (Blangiran) di kolam renang Hotel Sheraton Bandarlampung, Sabtu (4/6).
TERASLAMPUNG.COM -- Acara Blangiran, salah satu adat Lampung berupa  menyucikan diri menghadapi bulan Ramadhan yang biasanya digelar di Kali Akar, Bandarlampung,  kini "naik kelas". Blangiran tidak lagi digelar di Kali Akar, tetapi di kolam renang Hotel Sheraton, hotel berbintang empat di Bandarlampung, Sabtu (4/6).

Acara berlangsung tertib dan lancar melalui tahapan tahapan yang diisyaratkan para tetua adat dari MPAL.Beberapa muli dan meghanai Lampung memperagakan bagaimana caranya mandi blangiran berdasarkan adat suku Lampung.

Ketua MPAL Sjahroedin beserta istri Trully Sjahroedin,  Ketua DPRD Lampung Dedi Aprizal, Danrem 043 Gatam Kol Inf Joko P Putranto ikut dalam upacara blangiran dengan menyiramkan air yang akan digunakan untuk mandi blangiran.

Tempat Blangiran di bedakan dengan sekat kain putih yang terpancang di kolam renang antara pemandian perempuan dan laki-laki.

Ketua MPAL Lampung Sjahroedin mengatakan upacara adat blangiran ini terselenggara atas kerjasama antara Lampung Sai,  MPAL,  Fokmal, BPPD dalam rangka melestarilan adat dan budaya Lampung.

"Saya bersyukur Lampung ini  penyimbang adatnya masih kompak dari  sai batin,  pepadun dan lainnya masih saling  menghargai antar marga.  Kita pilih aja mana yang terbaik saja.  Saya terima kasih sama MPAL karena acara blangiran bisa digelar untuk pengembangan pariwisata di Lampung, "katanya

Sjahroedin menjelaskan Lampung Sai merupakan kumpulan warga masyarakat yang cinta Lampung bisa karena tugas dan perkawinan yang pasti cinta Lampung.

Fokmal atau Forum Komunikasi Masyarakat Lampung juga berkumpulnya suku - suku yang ada di Lampung dari Aceh,  Padang,  Riau,  Banten serta suku lainnya di Lampung   untuk mengangkat budaya Lampung.

"Niat kita suci dan akan mewariskan dan meneruskan dengan  generasi muda. Kita harus berbangga atas budaya Lampung terutama adat blangiran.  Bahkan  dari seluruh Indonesia kesultanan yang punya kereta kencana hanya ada tiga kesultanan solo,  jogya dan lampung, " jelasnya .

Hadir dalam acara blangiran Assisten  III bidang Kesra Pemprov Lampung Elya Muchtar,  Mantan  Sekda Lampung Irham Jafar Lan Putra, Ketua DPRD Lampung Dedi Aprizal,  Danrem 043 Gatam Kol Inf Joko P Putranto, serta tamu undangan.

Elya Muchtar mewakili gubernur Lampung mengatakan tradisi blangiran untuk menyucikan diri dan ritual dalam rangka menyambut Ramadhan.

Blangiran diwariskan leluhur bagi generasi muda juga untuk menunjang tumbuh  kembang budaya di Lampung.

Blangiran merupakan proses mandi secara simbol pembersihan dan airnya adalah air yang menyegarkan dalam Al Quran.

"Blangiran jangan  diartikan macam macam dan hanya melestarikan budaya  Lampung dengan mensucikan diri bukan hanya fisik tapi juga sifat iri  hati dengki dan sombong.  Dan  dengan mengeluarkan zakat dan meminta maaf dengan orang tua dan saudara serta kerabat," katanya.

Meskipun naik kelas, Blangiran di hotel berbintang sebenarnya menimbulkan bisik-bisik dan rasa heran.

"Aneh saja, masa Blangiran dilalukan di kolam renang hotel berbintang. Memangnya kolam renang itu airnya dijamin bersih?" kata Rudi, 40, warga Sukarame, Bandarlampung.

Mas Alina Arifin 

Jelang Ramadan, Para Muli-Mekhanai Lampung "Blangiran" di Kolam Renang Hotel Berbintang

Para remaja putri Lampung (Muli) mandi untuk menyucikan diri menjelang puasa Ramadan (Blangiran) di kolam renang Hotel Sheraton Bandarlampung, Sabtu (4/6).
TERASLAMPUNG.COM -- Acara Blangiran, salah satu adat Lampung berupa  menyucikan diri menghadapi bulan Ramadhan yang biasanya digelar di Kali Akar, Bandarlampung,  kini "naik kelas". Blangiran tidak lagi digelar di Kali Akar, tetapi di kolam renang Hotel Sheraton, hotel berbintang empat di Bandarlampung, Sabtu (4/6).

Acara berlangsung tertib dan lancar melalui tahapan tahapan yang diisyaratkan para tetua adat dari MPAL.Beberapa muli dan meghanai Lampung memperagakan bagaimana caranya mandi blangiran berdasarkan adat suku Lampung.

Ketua MPAL Sjahroedin beserta istri Trully Sjahroedin,  Ketua DPRD Lampung Dedi Aprizal, Danrem 043 Gatam Kol Inf Joko P Putranto ikut dalam upacara blangiran dengan menyiramkan air yang akan digunakan untuk mandi blangiran.

Tempat Blangiran di bedakan dengan sekat kain putih yang terpancang di kolam renang antara pemandian perempuan dan laki-laki.

Ketua MPAL Lampung Sjahroedin mengatakan upacara adat blangiran ini terselenggara atas kerjasama antara Lampung Sai,  MPAL,  Fokmal, BPPD dalam rangka melestarilan adat dan budaya Lampung.

"Saya bersyukur Lampung ini  penyimbang adatnya masih kompak dari  sai batin,  pepadun dan lainnya masih saling  menghargai antar marga.  Kita pilih aja mana yang terbaik saja.  Saya terima kasih sama MPAL karena acara blangiran bisa digelar untuk pengembangan pariwisata di Lampung, "katanya

Sjahroedin menjelaskan Lampung Sai merupakan kumpulan warga masyarakat yang cinta Lampung bisa karena tugas dan perkawinan yang pasti cinta Lampung.

Fokmal atau Forum Komunikasi Masyarakat Lampung juga berkumpulnya suku - suku yang ada di Lampung dari Aceh,  Padang,  Riau,  Banten serta suku lainnya di Lampung   untuk mengangkat budaya Lampung.

"Niat kita suci dan akan mewariskan dan meneruskan dengan  generasi muda. Kita harus berbangga atas budaya Lampung terutama adat blangiran.  Bahkan  dari seluruh Indonesia kesultanan yang punya kereta kencana hanya ada tiga kesultanan solo,  jogya dan lampung, " jelasnya .

Hadir dalam acara blangiran Assisten  III bidang Kesra Pemprov Lampung Elya Muchtar,  Mantan  Sekda Lampung Irham Jafar Lan Putra, Ketua DPRD Lampung Dedi Aprizal,  Danrem 043 Gatam Kol Inf Joko P Putranto, serta tamu undangan.

Elya Muchtar mewakili gubernur Lampung mengatakan tradisi blangiran untuk menyucikan diri dan ritual dalam rangka menyambut Ramadhan.

Blangiran diwariskan leluhur bagi generasi muda juga untuk menunjang tumbuh  kembang budaya di Lampung.

Blangiran merupakan proses mandi secara simbol pembersihan dan airnya adalah air yang menyegarkan dalam Al Quran.

"Blangiran jangan  diartikan macam macam dan hanya melestarikan budaya  Lampung dengan mensucikan diri bukan hanya fisik tapi juga sifat iri  hati dengki dan sombong.  Dan  dengan mengeluarkan zakat dan meminta maaf dengan orang tua dan saudara serta kerabat," katanya.

Meskipun naik kelas, Blangiran di hotel berbintang sebenarnya menimbulkan bisik-bisik dan rasa heran.

"Aneh saja, masa Blangiran dilalukan di kolam renang hotel berbintang. Memangnya kolam renang itu airnya dijamin bersih?" kata Rudi, 40, warga Sukarame, Bandarlampung.

Mas Alina Arifin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar