Jenazah YAP dibawa ke rumah duka usai ditemukan Jumat dini hari (27/5). Foto: tribunilampung.co.id |
Sebelumnya, YAP sempat dilaporkan hilang karena hingga Kamis malam (26/5) tidak pulang. YAP pamit kepada kakeknya, Lasno, pada Kamis petang untuk pergi ke rumah Suyoto. YAP pergi dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat baru yang dibelikan orang tuanya. Namun, hingga larut malam bocah yang masih polos itu belum pulang.
Karena hingga larut malam tidak pulang, Lasno dan para tetangganya berusaha mencari YAP, Pagi harinya diketahui Yg ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa. Jasad korban ditemukan Heri Saputra, penderes karet yang kebetulan melintasi perkebunan sawit. Dia melihat mayat anak kecil dengan posisi duduk dengan leher terikat di batang pohon.
Setelah mendapatkan laporan warga, para petugas Polsek Simpangpematang langsung melakukan olah TKP dan mencari keberadaan tersangka. Hanya dalam hitungan jam, tersangka R berhasil dibekuk di kebun karet tidak jauh dari rumahnya.
R dibekuk di kebun sawit, Jumat siang (27/5/2016). |
SIMAK: Ini Kronologi Pembunuhan Sadistis Siswa Kelas 3 SD di Mesuji
Menurut Muji, saat ditemukan korban hanya mengenakan celana pendek dalam posisi duduk dan terikat di sebuah pohon sawit.
"Ada luka lebam di dada kiri dan perut korban," katanya.
AKP Muji Sulihono mengatakan, korban dan tersangka sudah saling mengenal. R mengaku memang sudah mengincar sepeda motor yang sering dikendarai korban, Untuk melancarkan aksinya. R bekerja sama dengan AP dan Ro yang kini masih dalam pengejaran polisi.
Tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
TL/09/IP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar